Pages

Showing posts with label Rem. Show all posts
Showing posts with label Rem. Show all posts

Sunday, January 13, 2013

Gejala Kerusakan Pada Rem Mobil

Kenali gejala kerusakan pada rem mobil anda.
Piranti ini sangatlah penting sekali, ibarat kata pepatah sedia payung sebelum hujan, jangan sampai menyesal kemudian.
Ada beberapa gejala yang bisa dijadikan patokan menurunnya kemampuan rem.
Coba perhatikan sambil mengemudi.
Berikut adalah beberapa gejala kerusakan pada rem mobil :

Gejala Kerusakan Pada Rem Mobil1. Getar.

Pada saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hati-hati! Hal ini disebabkanoleh permukaan
Discbrake atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.Cara mengatasinya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.Biasanya pembubutan dilakukan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm yang dianggap aman. Biaya bubutnya pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu.Akan tetapi kalau kondisinya memang sudah parah atau goresan pada permukaannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya.Lebih baik kita mengeluarkan uang ratusan ribu dari pada nyawa kita terancam akibat rem tidak berfungsi.

2. Mengganjal.

Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil modern sudah menggunakan
Booster untuk memperingan injakan pedal. Kalau berat berarti permasalahan ada di bagian
Booster. Umumnya karena karet membran booster sudah rusak.

3. Tidak Pakem.

Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang(Atasi dengan mengganti kampas rem dengan yang baru segera  supaya piringan atau teromol tidak terkikis) atau piston rem yang sudah macet(selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir).

4. Lari Kiri Atau Kanan.

Hal ini disebabkan karena piston rem salah satu roda macet. Bukan karena salah menyetel rem. Mirip seperti Nomor 3 tetapi hanya terjadi pada salah satu sisi. Misalnya Piston rem depan kiri macet. Saat pedal diinjak maka rem kanan yang lebih kuat mencengkeram. Otomatis mobil akan membuang ke kanan.

5. Rem Dalam.

Hal ini disebabkan karena kampas rem sudah tipis.Kemungkinan juga terjadi gejala nomor 2. Wajar saja karena gap atau antara kampas dan permukaan piringan atau teromol bertambah, pasti perlu jarak lebih untuk menginjak pedal rem. Lalu kalau sudah ganti kampas masih dalam juga gimana? Ya..itu hanya tinggal setelannya sajayang perlu di lakukan, mungkin ketinggian.

6. Rem Dikocok/Dipompa.

Kemungkinan ada yang bocor sehinggaminyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas,selang sampai master bawah atau kaliper rem. Rembesannya pasti kelihatan. Segeralah Anda perbaiki melalui langkah Bleeding untuk mengeluarkan angin palsu.

7.Pedal Ngelos atau Nyeplos.

Cek juga kebocoran Minyak rem jika habis, berarti rem invalid. Kadang juga tidak ada kebocoran, kalau begitu master atas sudah menggentong. Maksudnya, meski karet dan piston masih bagus, silinder sudah termakan sehingga membentuk celah buat minyak rem untuk menerobos keluar. Segera ganti master silindernya,masalh pasti teratasi.

Saturday, January 12, 2013

cara kerja rem abs (anti lock brake system) pada mobil

cara kerja rem abs (anti lock brake system)
ABS (Anti Lock Braking system)
Sebuah sistem yang mencegah roda mengunci dalam pengereman mendadak, atau ketika kendaraan melintas di permukaan licin, dan menjaga agar kendaraan tetap terkendali. Sistem ini memungkinkan pengendara terlindungi dari potensi kecelakaan yang disebabkan oleh roda yang mengunci dan membuat kendaraan tak terkendali.

ABS mengontrol tekanan minyak rem yang bekerja pada silinder roda (wheel cylinder), sehingga roda tidak akan mengunci bila pengereman berlaku secara tiba-tiba. Ini akan membantu dalam menjaga kestabilan arah selama pengereman emergency.

MENGAPA SISTEM REM ABS PERLU ?

Ketika pedal rem diinjak, roda dapat terkunci bahkan sebelum kendaraan berhenti total. Dalam peristiwa ini, daya manuver kendaraan akan sangat berkurang dan terkadang hilang sama sekali, terutama bila roda depan yang terkunci ( kendaraan akan selalu bergerak searah dengan dengan gaya beratnya ke manapun anda menggerakkan roda kemudi). Hal yang sama juga terjadi pada stabilitas pengendalian kendaraan anda, apabila roda belakang yang terkunci (gaya berat bagian belakang kendaraan yang tidak tertahan akan menyebabkan kendaraan menjadi berputar).

DIMANA ABS DILETAKAN ?

ABS adalah perangkat yang terintegrasi dalam sistem pengereman, bukan perangkat tambahan. Posisinya terpasang di antara master silinder dan roda rem dan perangkat ini berfungsi pasif dalam pengereman normal.

BAGAIMANA CARA KERJA ABS ? DAN APA FUNGSINYA UNTUK KENDARAAN ?

Setiap as roda memiliki rotor atau piringan yang bergigi 50 yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan roda kendaraan. Setiap rotor dipasangi sensor yang mengubah kecepatan roda menjadi impuls listrik. Seluruh impuls listrik dari keempat roda dikirim ke komputer pusat yang terpasang pada kendaraan. Komputer ini membandingkan kecepatan dan percepatan dari tiap roda kendaraan.Sistem rem utama dilengkapi dengan “modulator”. Modulator ini berfungsi mengontrol besarnya tenaga pengereman pada setiap roda kendaraan berdasarkan perintah dari komputer ABS. Dalam situasi pengereman normal, peran ABS tidak berpengaruh dan hal ini juga berlaku bagi pengereman di bawah kecepatan 10 kilometer per jam.
Dalam pengereman, apabila salah satu roda melambat lebih cepat (akan terjadi penguncian), maka hal ini akan terdeteksi oleh komputer. Komputer kemudian memerintahkan modulator untuk menyesuaikan besarnya tenaga pengereman bagi roda tersebut, sehingga roda itu tidak mengunci.
Komunikasi antara roda – komputer pusat – modulator terjadi berkali-kali dalam sedetik. Dalam setiap kesempatan, penyesuaian ini terus-menerus dilakukan sampai roda yang bersangkutan berputar dengan kecepatan pengereman yang sama dengan roda yang lainnya sehingga menjamin adanya pengereman yang optimal. Selama proses penyesuaian ini berlangsung, apabila terasa “hentakan balik” atau “denyut” pada pedal rem, adalah hal yang normal.


Bagaimana Prinsip Dasar Pengoperasian ABS ?

Bila kendaraan dijalankan pada kecepatan konstan, maka kecepatan kendaraan dan roda-roda adalah sama (dengan kata lain ban-ban tidak membuang). Akan tetapi, bila pengemudi menginjak pedal rem untuk memperlambat kendaraan, maka kecepatan roda-roda akan berangsur-angsur berkurang dan tidak lagi sesuai dengan kecepatan body kendaraan yang melaju dalam kelambatan (inersia) sendiri. Mungkin akan terjadi sedikit slip antara ban-ban dan permukaan jalan.