Apa itu cooling indikator ?,
Cooling indikator atau penunjuk suhu atau temperatur mesin adalah suatu rangkaian elektrik yang di pasang pada kendaraan,bekerja sebagai penanda (indikator) seberapa besar suhu kerja mesin tersebut.
Diatas merupakan gambar bentuk dari cooling indikator, pada komponen cooling indikator tentunya terbagi lagi menjadi beberapa komponen di dalamnya yang menjadikan cooling indikator dapat menunjukan berapa besar suhu atau temperatur engine.
Komponen Rangkaian sistem cooling indikator
- Gauge Magnet (Pengukur suhu)
- Sensor Suhu (PTC resistor/Tahanan Non Linier)
Gauge magnet (Pengukur Suhu)
Gauge magnet adalah sub sistem dari cooling indikator yang mempunyai peran atau fungsi sebagai pengukur suhu kerja mesin dan di tampilkan oleh pergerakan jarum penunjuk. Bagian - bagian dalam gauge magnet adalah sebagai berikut :
- Lilitan Pembatas
- Lilitan Kerja
- Jarum Penunjuk/jangkar
Sensor Suhu (PTC resistor/Tahanan Non Linier)
Sensor Suhu (PTC resistor/Tahanan Non Linier) bekerja atas peningkatan suhu air pendingin. Sensor suhu di pasang di bagian dalam engine yang terhubung dengan air pendingin.
Sensor suhu yang di pergunakan biasanya adalah Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya. Maka dalan cooling indikator dipakai resistor non linier jenis PTC (Positive Tempereture Coeficient).
Resistor PTC
Resistor Ptc adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.
Dibawah ini adalah proses kerja dari pada cooling indikator pada mesin :
Saat Start Awal
(Air Pendingin Masih Kurang Suhu Atau Temperaturnya Belum Mencapai Suhu Ideal Kerja Mesin Yaitu Pada Suhu 80-90 Derajat)
Saat Kerja Normal
(Air pendingin temperatur kerja ideal mesin)
Saat mesin meningkat suhunya
Air pendingin Temperaturnya meningkat
0 komentar:
Post a Comment